Teriak histeris terdengar waktu seseorang siswi SMA Negeri (SMAN) 3 Jakarta, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (11/4) siang, mengetahui kendaraan beroda empat mewah milik orangtuanya diderek petugas Suku Dinas Perhubungan serta Transportasi Jakarta Selatan.
Siswi berambut panjang itu menangis histeris dan mengejar petugas yang ingin mengandangkan tunggangan BMW 320 beserta nomor polisi D 1717 AK.
Area pinggir jalan sekitar SMAN 3 Jakarta memang kerap dijadikan parkir liar sang pelajar atau penghuni.
Namun, banyak pula taksi yg menunggu penumpang pada tempat strategis itu.
Hal itulah yang membuat petugas campuran, Sudinhubtrans Jakarta Selatan, TNI serta Polri melakukan penertiban parkir liar.
"Jangan derek kendaraan beroda empat saya pak. Please jangan diderek," teriak siswi yg memakai pakaian seragam berwarna putih-putih itu.
Beliau enggan menjelaskan identitasnya kepada awak media yg meliput serta selalu memalingkan muka saat kamera mengabadikan wajahnya.
Menurut gerbang SMAN 3 Jakarta, siswi itu berusaha menghalangi petugas buat menertibkan parkir liar.
Beliau akui nir mengetahui bila di Jalan Setiabudi Raya, Jakarta Selatan ada embargo memarkir tunggangan.
"Pak saya mohon banget jangan diderek. Nanti saya binggung bilang ke orang tua," tuturnya sambil terus menangis.
Petugas tidak terpengaruh beserta tangisan para pelajar itu.
Pada Jalan Setiabudi Raya sudah jelas dipasang plang tidak boleh parkir.
"Ini adalah penindakan terhadap semua tunggangan yang melanggar aturan. Ini sesuai dengan program Gubernur DKI Jakarta, mengenai lima tertib," istilah kepala Seksi pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Sudinhubtrans Jakarta Selatan, Laura Leonika Harianja.
Setelah petugas menderek kendaraan beroda empat glamor berwarna hitam itu, sejumlah pelajar mendatanginya.
Mereka mencoba membujuk petugas. Tapi, petugas permanen melaksanakan proses penindakan.
"seharusnya pihak sekolah nir mengizinkan pelajar buat membawa tunggangan. Apalagi, sudah tak jarang kali kami tertibkan parkir liar di badan jalan," tutur Laura.
Penindakan tegas itu, istilah ia, adalah upaya untuk memberikan efek jera pada pengendara yg masih membandel.
Terlihat selain mobil BMW itu, lima tunggangan berbeda ikut diderek.
Contohnya mobil Hyundai hitam beserta plat merah dengan nomor B 1423 GQ. Dua taksi Blue Bird yang sedang mangkal pun ikut terjaring pada penertiban tadi.
Dihubungi secara terpisah, kepala Suku Dinas Pendidikan daerah II Jakarta Selatan, Fery Safrudin mengatakan seharusnya pelajar SMAN 3 Jakarta tidak boleh membawa tunggangan.
Sebagai akibatnya, dia akan menegur ketua sekolah SMAN 3 yang membiarkan pelajar membawa tunggangan.
"tidak boleh bawa kendaraan. Jangankan mobil, motor saja nir boleh. Nanti saya bilangin ketua sekolahnya," tutur beliau.
Ia mengungkapkan bahwa tempat sekitaran SMAN 3 memang kerap dilanda kemacetan.
Penyelesaiannya merupakan dengan cara pelajar mengunakan angkutan antar jemput.
0 Response to "Pelajar SMA Histeris Mobil BMW-nya Diderek Petugas, ''Please Jangan Diderek''"
Posting Komentar